Bermodal Urunan Rp 50 Ribuan, 20 Mahasiswa Akpar Majapahit Buka
Usaha Sendiri, Dirikan Celcius Bakery
HASRAT kuat 20 mahasiswa Akpar Majapahit
untuk membuka usaha sendiri dengan mendirikan Celcius Bakery akhirnya terwujud,
setelah keinginan mereka diapresiasi oleh dosen pembimbing, Chef Simon Marga, yang
mewakili pihak manajemen Akpar Majapahit, Kamis (4/9) lalu.
Celcius Bakery
yang dimanageri oleh Ignazio Kenneth dan anggotanya 19 mahasiswa Semester I
Jurusan Pastry Akpar Majapahit itu berhasil menghimpun modal dasarnya sekitar Rp 1 jutaan. Modal
sebesar itu dihimpun dari hasil urunan 20 mahasiswa @ Rp 50.000 perorang.
Sebelum
berproduksi, mereka bersepakat membuat beberapa roti kering yang sekarang lagi
nge-trend di Surabaya, yakni almond crispy, panacotta (seperti pudding),
macaron (sejenis cookies). Selain ketiga produk itu, Celcius Bakery juga
melayani pemesanan seperti kue pie dan aneka kue lainnya.
”Dari modal
urunan tersebut, kami berhasil memproduksi almond crispy 20 toples dari mika transparan
@ukuran 50 gram, panacotta 15 cup dan macaron 30 pieces. Gak nyangka, produk
itu ternyata laku keras terutama almond crispy yang dipesan konsumen dari
Jember dan Merauke,” ujar Kenneth didampingi Chef Simon Marga, di dapur pastry
Tristar Culinary Institute (TCI), Selasa (9/9) siang.
Cara pembelian sistem
gethok tular antarteman dan menggunakan layanan online system ternyata
direspons luar biasa. Pihaknya tidak mengira kalau produk yang dibuat
teman-teman dari Celcius Bakery ini mendapat atensi dari konsumen yang
berselera tinggi dan mengerti kualitas.
Almond crispy itu
ditawarkan Rp 20.000 per toples. Ada dua pilihan yang rasa original atau green
tea. Begitu juga panacotta juga dikemas dua citarasa, yakni panacotta rasa lemon dan rasa strawberry cream. Untuk
panacotta-nya dibandrol Rp 15.000 per cup, sedangkan macaron dilepas Rp 6.000
per piece. Harga tiga produk tersebut sudah memperhitungkan biaya sewa dapur
milik kampus.
”Tingginya animo
konsumen terhadap almond crispy ini selain karena punya rasa unik, juga
bentuknya yang tipis dan renyah ketika digigit. Wadahnya pun kami desain
sendiri dari bahan mika transparan yang dihias sedemikian rupa sehingga tampil
cantik,” terang Kenneth.
Diakui
Ignazio
Kenneth, keputusan bulat teman-teman membuka usaha sendiri dengan
mendirikan
Celcius Bakery ini termotivasi setelah mengikuti kuliah di Akpar
Majaphahit.
Pihaknya ingin memadukan materi kuliah dengan Entrepreneur, sehingga
bisa
dijadikan bekal untuk buka usaha sendiri setelah lulus kuliah kelak.
Selain itu program ini juga memperkenalkan pendidikan lanjutan S1
Culinary Business.
Terus terang
teman-teman yang bergabung di Celcius Bakery ini bisa satu visi dan misi
setelah mereka duduk satu bangku kuliah. Kebetulan juga ke-20 mahasiswa ini
punya chemistry yang sama untuk bertekad membuka usaha sendiri, sekalipun
bermodal urunan dari menyisihkan uang
saku kuliah masing-masing.
Ide membentuk usaha
sendiri ini sebelumnya dikonsultasikan lebih
dulu kepada pihak kampus dan diapresiasi oleh Chef Simon Marga, yang juga salah
satu dosen Jurusan Pastry di Akpar Majapahit. Menurut Chef Simon, usaha ini merupakan
ide orisinil mahasiswa yang tertantang untuk membuka usaha sendiri, dengan
bermodalkan kecil-kecilan tetapi bisa untung. Juga bisa memerapkan program Kuliah Sambil Kerja.
Dari pantauan
Chef Simon, setelah seminggu proyek mereka bergulir, tanda-tanda bahwa bisnis yang
baru dirintis itu ada pembelinya, mereka semakin antusias untuk
mengembangkannya bersama-sama.
”Fakta inilah
yang membuat kami bangga atas kegigihan 20 mahasiswa baru tersebut dalam
mengaplikasikan teori dan mempraktikkannya langsung untuk dijadikan lahan usaha
yang diyakini bisa memberi benefid,” tandasnya.
Kenneth juga
tidak khawatir kuliahnya bakal terganggu karena dirinya dan teman-teman
mengerjakan pesanan ini seusai kuliah mulai pukul 13.00-15.00, sedangkan jadwal
kuliahnya pagi mulai pukul 08.00-12.00.
Demi
mengerjakan
pembuatan almond crispy, panacotta dan macaron, pihaknya –untuk
sementara-- menggunakan
fasilitas milik kampus yakni dapur pastry Tristar Culinary Institute Jl
Raya Prapen J5 Surabaya. Kampus Baru ini mempunyai Laboratorium Patiseri
yg terdiri atas 3 bagian yaitu: Chocolate Room, Pastry Room &
Bakery Room. Lalu unt Laboratorium Tataboga nya terdiri atas: Hot
Kitchen - Garde Manger Room - Butcher Room & Outdoor Kitchen unt BBQ
& Garden Party.
Selain itu ada ruang Display untuk Mahasiswa mempresentasikan Hasil Praktek Kuliah & ada 1 ruang unt perkuliahan pendidikan lanjutan S1 Culinary Business.
Selain itu ada ruang Display untuk Mahasiswa mempresentasikan Hasil Praktek Kuliah & ada 1 ruang unt perkuliahan pendidikan lanjutan S1 Culinary Business.
Juwono Saroso selaku pembina yayasan Ekaprasetya Mandiri mengharapkan usaha ini bisa berlanjut menjadi besar dan kerjasama antar mahasiswa dan kampus bisa berlanjut untuk menangani project yang lebih besar lagi, Juwono juga optimis dengan adanya pengalaman berbisnis sejak mahasiswa, akan sangat bermanfaat pada saat terjun di dunia kerja maupun berbisnis sendiri. Kampus Tristar Culinary Institute di Prapen J5 juga akan membuka kelas Baking & Pastry Art kelas Advanced. Juga akan membuka kelas Culinology - Molecular Gastronomy dan Food Technology. Saat ini pihak kampus sedang mempersiapkan peralatan & bahan bahan nya. Sarana praktek & kerja juga makin lengkap dengan adanya Le Professeur Cafe & Resto di Kampus Tristar BSD Serpong yg akan dibukan Januari 2015.